SARANA DAN PRASARANA MERUPAKAN BAGIAN PENUNJANG PROSES KREATIF | TEORI PENDIDIKAN

Saranadan Prasarana Merupakan Bagian Penunjang Proses Kreatif ?

PengertianSarana dan Prasarana

Pada bidang pendidikan sering disebut istilah sarana danprasarana pendidikan. Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesiamenjadi fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan definisinya  segala sesuatu (alat dan barang) yangmemfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan(Amirin ,Tatang M. 2011).
 Secara umum orangakan mengartikan bahwa sarana pendidikan sebagai segala macam alat yangdigunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Sementara prasaranapendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalamproses pendidikan. Definisi tersebut di atas masih belum begitu jelas ,sehingga perlu diperjelas.
Berikut kita bahas sarana pendidikandan apa pula prasarana pendidikan.
1. Sarana Pendidikan
Saranapendidikan itu berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi: (1) alatpelajaran , (2) alat peraga , dan (3) media pengajaran/pendidikan.
a. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat-alat yang digunakanuntuk rekam-merekam bahan pelajaran  atau alat pelaksanaan kegiatanbelajar. Yang disebut dengan kegiatan “merekam” itu bisa berupa menulis ,mencatat , melukis , menempel dan sebagainya. Alat pelajaran yang  bukanalat rekam-merekam pelajaran , melainkan alat kegiatan belajar , misalnyaalat-alat pelajaran seni rupa.



b. Alat peraga
Alat peraga adalah segala macam alat yang digunakan untukmeragakan (mewujudkan , menjadikan terlihat) objek atau  materi pelajaran(yang tidak tampak mata atau tak terindera , atau susah untuk diindera.
c. Media pendidikan
Media pendidikan (media pengajaran) itu sesuatu yang agaklain sifatnya dari alat pelajaran dan alat peraga. Kadang orang menyebutsemua alat bantu pendidikan itu media , padahal bukan. Alat pelajaran danalat peraga memerlukan keberadaan dosen. Alat pelajaran dan alat peragamembantu dosen dalam mengajar. dosen mengajarkan materi pelajaran dibantu (agarmahasiswa dapat menangkap pelajaran lebih baik) oleh alat pelajaran dan alatperaga.  Oleh media , di sisi lain , dosen bisa “dibantu digantikan”keberadaannya. Dengan kata lain , dosen bisa tidak ada di kelas , digantikan olehmedia.
Kelompok media pendidikan itu akan termasuk buku pelajaran ,CD berisi materi pelajaran , tayangan TV yang berupa materi pelajaran , rekamansuara yang berupa materi pelajaran , dan sebagainya. Agar tidak kacau balaumenyamamaknakan alat peraga sebagai media pendidikan , harus dicermati sifatkhas media , yaitu ada pesan komunikasi pendidikan di dalamnya yang berupamateri pelajaran yang:
 (1) tuntas , yaitu sudah menyeluruh;
(2) jelas , tidak memerlukanpenjelasan dari dosen;
(3) bisa “ditangkap” langsung oleh mahasiswa.
Apakah potret atau slide itu media pendidikan? Untukmenetapkannya sebagai media atau bukan , pertanyakanlah ada “pesan” materipelajaran apa di dalam potret atau slide atau gambar itu? Jika foto atau slideatau gambar itu masih harus memerlukan penjelasan dari dosen , tentu bukan mediapendidikan. Itu sih mungkin hanya alat peraga , atau bahkan objek yangdipelajari (objek pelajaran).
2. Prasarana pendidikan
Prasarana pendidikan adalah segalamacam alat , perlengkapan , atau benda-benda yang dapat digunakan untukmemudahkan penyelenggaraan pendidikan. Ruang kelas itu termasuk prasarana pendidikan. Meja dankursi itu termasuk prasarana pendidikan. Apakah kamar mandi dan WC termasukprasarana pendidikan? Bukan , jika untuk buang air dan sebagainya (Amirin , TatangM. 2011).
Proses Kreatif
          Dalam kamus proses kreatif tidakmengenal siapa meniru siapa , karena proses tidak muncul dari titik nol , tetapimerupakan bahasa interpretasi segar dalam berkarya dan telah menjadi “bahasabaru” meskipun selalu mengandung inspirasi “lama”. Proses tidak akan salingmenginspirasi jika tidak tersedia ruang luas untuk cakrawala apresiasi dantidak akan terjadi bila tanpa pengaruh (Mike Susanto , 2003 :10).
            Secara garis besar teori-teoritentang proses kreasi dapat dikelompokkan menjadi dua , yaitu :
  1. Teori yang mendasarkan pada inspirasi , aspek ketidaksadaran (unconscious). Di sini kreativitas dipandang sebagai suatu peristiwa tak sadar , yang tidak dapat diprediksi. Kreativitas dianggap berkorelasi dengan inspirasi atau ilham. Contoh individu terkemuka yang mendasarkan kreativitas pada inspirasi adalah Mozart ,komponis dll.
  2.  Teori yang mendasarkan pada kehendak atau kemauan sadar (conscious) yang kuat. Dalam teori ini kreativitas dianggap berdasar pada pola perilaku yang disadari , dapat dilatih atau direkayasa , dan dapat ditumbuhkan. Contoh individu terkemuka yang mendasarkan kreativitas pada kemauan sadar adalah Albert Einstein , Thomas Alva Edison (Irma Damajanti , 2008 : 17).
            Adabeberapa pendapat mengenai tahapan-tahapan proses kreatif , tetapi penulis lebihmemilih 2 pendapat proses kreatif mengenai proses kreatif , yang pertama L.H .Chapman , pertama , berupaya menemukan gagasan (Inception of an idea) atau mencari inspirasi. Kedua , prosespenyempurnaan , pengembangan dan memantabkan gagasan. Ketiga atau prosesterakhir adalah proses visualisasi ke medium yang dipakai. Hal yang terpentingadalah gagasan awal berupa konsep itu harus berujud dalam bentuk yang dapat dilihatatau dirasakan apresiator (MikeSusanto , 2003 :10).
Wallasdalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4tahap :
1.      Tahap Persiapan , mempersiapkan diri untuk memecahkan masalahdengan mengumpulkan data/ informasi , mempelajari pola berpikir dari orang lain ,bertanya kepada orang lain.
  1. Tahap Inkubasi , pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan , individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar , tetapi “mengeramkannya’ dalam alam pra sadar.
  2. Tahap Iluminasi , tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis” , saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru.
  3. Tahap Verifikasi , tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhapad realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).

Baca Juga









Saranadan Prasarana Merupakan Bagian Penunjang Proses Kreatif ?

         Seperti telah diuraikansecara jelas di halaman sebelumnya , sarana dan prasaranayangpenulis bahas pada makalah ini lebih ditekankan pada sarana dan prasaranapendidikan. Karena Sarana dan prasarana pendidikan khususnya di kampus  sangat berkaitan erat dengan kehidupanmahasiswa-mahasiswa. Sedangkan proses kreatif disini lebih ditekankan padaproses kreatif dalam berkarya di kampus . Menurut pandangan penulis , Sarana danPrasarana Merupakan Bagian Penunjang Proses Kreatif ? Jawabannya ya , Tidaksemua proses kreatif 100 persen dipengaruhi oleh sarana dan prasarana , tetapisarana dan prasarana pendidikan harus disediakan oleh kampus. Sarana danprasarana memang hanya sebagai penunjang saja dalam proses kreatifmahasiswa-mahasiswa seni rupa. Sarana dan prasarana pendidikan yang komplitkadang malah membuat mahasiswa-mahasiswa khususnya yang berasal dari seni rupamenjadi kurang kreatif dalam berkarya , karena mereka berpikirnya terus linier tidak out of the box karena telah dimanjakan dengan sarana dan prasaranayang lebih. Berbeda dengan mahasiswa-mahasiswa seni rupa yang sarana danprasarananya di kampus serba kekurangan , mereka akan berpikir lebih kreatifuntuk memecahkan persoalan ketika mereka berkarya.

          


Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "SARANA DAN PRASARANA MERUPAKAN BAGIAN PENUNJANG PROSES KREATIF | TEORI PENDIDIKAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel